Selasa, 07 Januari 2014

"Bunda, Pakaian Ini Luar Biasa ! - Kisah Muslimah

By Dadan Ramadhan - Sabtu, 10 Agustus 2013
Seseorang yang bijak memilih buku bukan karena sampulnya, melainkan apa yang terdapat didalamnya atau yang disampaikannya, begitupun seseorang yang bijak menilai orang lain bukan hanya karena apa yang dikenakannya atau dipakainya tetapi hatinya.
Tetapi sulit untuk membuat masyarakat pada saat ini berpikir bijak sepert iitu, hanya segelintir orang yang dapat berpikir luas dan tidak berpikir dengan sudut pandang yang sempit.
Entah memang sudah kebiasankah manusia memandang sesuatu dengan cara melihat penampilannya saja ,Hal ini terjadi pada diriku saat memutuskan untuk mengenakan hijab/jilbab, mereka melihatku dengan pandangan aneh melihat cara berpakaianku yang kebesaran, rok panjang, jilbab yang lebar masih ditambah dengan kaos kaki, saat memakai pakaian istimewa itu yang pertama kali komentar adalah orang rumah, khususnya bunda, masih ingat apa yang dikatakan beliau saat itu, “nak’ pake jilbab yang biasa ja, ga usah yang lebar-lebar gitu”.
Singkat cerita, aku paham maksud beliau, ada gurat rasa khawatir anak perempuannya ini sudah terbawa ajaran yang dibilang aneh atau sesat, aku mencoba menyampaikan apa yang ada di fikiran ku saat itu, “bunda, perempuan itu kan seluruh tubuhnya menarik, dari belakanng menarik, dari depan menarik, karena hal-hal yang menarik itu khawatir membuat laki-laki tertarik atau berpikir dan berbuat yang tidak baik, walaupun tidak semua laki-laki seperti itu, tetapi nanda hanya mengantisipasi ,karena itu,tubuh nanda ditutup dengan pakaian yang longgar, jilbab yang lebar, bukan bermaksud ikutan aliran siini atau siitu, tetapi ilmulah yang membawa nanda untuk menutup aurat, 


dalam Al- Qur’an surat Al-Ahzab:59, An-Nisa ayat 30 banyak ayat-ayat yang menganjurkan memakai jilbab.
Kekhwatiran bunda saat ini dapat nanda pahami, tapi bunda ’ini adalah tubuh nanda, nanda lebih paham bagaimana membuat nyaman diri nanda, nanda tidak ingin tubuh nanda dipandang dengan pandangan yang tidak manusiawi.
Pilihan nanda menutup aurat dengan pakaian longgar, jilbab yang lebar+kaos kaki, bukan sekedar ikut-ikutan, bukan bun’ karena  Alloh melarang kita mengikuti sesuatu tanpa ada ilmunya , (seperti terdapat dalam surat Al-Isra’(17):36)
Bunda perubahan nanda saat ini tidak lain atas ikut campur dari do’amu, nanda yakin sangat yakin, didalam do’a mu seusai shalat engkau pasti mendo’akan nanda, berharap nanda menjadi anak yang sholeha, berbakti kepada orang tua, berguna bagi agama dan masyarakat, menjadi anak yang sukses, dan berharap menjadi pribadi yang lebih baik.

(sebuah do’a yang klise yang sering kali diucapkan ole hpara orang tua, tapi sangat dahsyat)
bunda’  doa mu terkabul sekarang!! Terkabul bunda’,  lihatlah anak mu yang dulu tomboy yang selalu memakai celana menggantinya dengan rok panjang, anak mu yang selalu  memakai kaos dan baju yang ngepas dn ngetat, kini menggantinya dengan baju yang panjang dan longgar, rambut pendeknya kini ditutup dengan jilbab lebar, do’amu terkabul bunda’  anakmu yang suka keluyuran kini lebih senang berkumpul dengan saudari-saudarinya dimajlis ta’lim, do’amu terkabul bunda’  anakmu yang dulu punya banyak temanl aki-laki, kini lebih menjaga diri, bunda, secara tidak langsung Alloh tlah mengabulkan do’amu, bunda apa kau masih ragu dengan anakmu?  Apa engkau lebih percaya orang lain yang menilai anakmu sebagai orang yang aneh???

Ya’ karena pilihan anak mu ini, banyak orang yang menilai aneh.., orang-orang mengatakan nanda sebagai anggota organisai, mereka mencap nanda sebagai aliran sesat, jilbaber, teroris, teman nanda bilang nanda fanatik, guru nanda bilang nanda ikut organisasi terkait, bun’ apa yang salah dengan pakaian nanda? Mengapa mereka menilai nanda hanya lewat pakaian??, bun’ apa nanda salah jika mencoba mempraktekan yang disuruh Alloh??
Apa yang ada dipikiran mereka???Apa celana super ketat dan baju yang menampakan bentuk tubuh itu biasa ? apakah menampakan rambut yang terurai itu biasa????Apakah itu biasa bun’???? lalu melihat yang tertutup di nilainya aneh???
Bunda padahal pakaian yang kukenakan ini adalah bentuk penghormatan dan kasih sayang Alloh,  bunda lihat saat nanda membeli sesuatu, dengan hati-hati sipenjual memberikan kembaliannya  agar tidak menyentuh nanda, dan saat yang lain digodain dengan suitan nakal, nanda dido’ain dengan salam………
Bun’ pakaian ini luar biasa……!!

Kisah Ibu Buta dan Anaknya

Ibuku buta sebelah matanya, aku sangat malu dan sangat membencinya. Dia memasak dikantin sekolah untuk murid-murid dan guru-guru guna mencukupi kebutuhan dirinya dan diriku. Suatu hari saat aku masuk sekolah dia mendatangiku dan mengucap salam kepadaku. Aku begitu malu didepan teman-temanku, bagaimana dia bisa melakukan itu kepadaku dihadapan teman-temanku. Lalu aku abaikan dia dan melemparkan pandangan benci kepadanya sambil berlari.
Besoknya salah seorang temanku mengejekku dengan berkata “heh ibumu hanya punya sebelah mata” Saat itu ingin mati aku rasanya, dan ingin ibuku itu hilang dan pergi dari kehidupanku. Lalu aku bertengkar dengan ibuku seraya mengatakan: “kalau ibu hanya menjadi bahan tertawaan teman-temanku mengapa ibu tak mati saja” Ibuku hanya diam dan tak menjawab makian yang aku tujukan kepadanya.Aku sama sekali tak memikirkan apa yang aku katakan kepadanya, karena saat itu aku sangat marah kepadanya karena memendam rasa malu. Dan aku juga tidak memperdulikan perasaannya terhadap makianku itu
Rasanya aku ingin keluar dari rumah ibuku. Jadi aku belajar dengan rajin agar aku dapat beasiswa keluar negeri dan meninggalkan ibuku yang buta itu.
Setelah lama berselang aku menikah, kubeli rumah dan aku hidup bahagia dengan mempunyai dua anak. Suatu waktu ibuku mengunjungiku, karena sudah bertahun-tahun dia tidak menemuiku dan tidak pernah bertemu dengan cucunya. Ketika dia memberi salam dan istriku membukakan pintu lalu anak-anakku menertawakannya kemudian takut karena melihat wajahnya yang hanya dengan satu mata. Lalu aku menemuinya diluar dan berteriak kepadanya: “betapa beraninya kamu kerumahku dan menakut-nakuti anak-anakku, pergi dari sini sekarang juga” Ibuku hanya menjawab: “ Maaf saya salah alamat dan kemudian dia pun pergi”
Suatu waktu ada undangan reuni sekolah dikirimkan kerumahku. Jadi aku berbohong kepada istriku dan aku bilang ada dinas keluar kota kepadanya. Usai reuni aku mampir kekampungku hanya untuk sekedar rasa ingin tahu. Kemudian salah seorang tetanggaku mengatakan kepadaku bahwa ibuku telah meninggal dunia
Aku tak terharu ataupun meneteskan airmata. Lalu tetanggaku itu menyerahkan sepucuk surat dari ibuku untukku. Lalu aku pun membuka dan membacanya:
Anakku tersayang, aku memikirkanmu setiap saat.
Maafkan aku telah datang kerumahmu dan menakut-nakuti anak-anakmu.
Aku kerumahmu karena kangen dan ingin melihat cucuku.
Walaupun kamu mengusirku tapi aku senang dapat melihatmu dan anak-anakmu.
Dan aku sangat bergembira setelah aku dengar engkau mau datang reuni.
Tapi sayangnya aku tidak bisa bangkit dari tempat tidurku untuk melihatmu.
Anakku, maafkan aku yang telah membuatmu malu sewaktu kita masih bersama.
Ketahuilah anakku, sewaktu kau masih kecil kau mengalami kecelakaan yang membuatmu kehilangan sebelah matamu.
Sebagai seorang ibu aku tidak bisa mendiamkan kamu tumbuh hidup hanya dengan satu mata saja.
Jadi aku donorkan mataku yang sebelah untukmu.
Aku sangat bangga pada anakku yang telah memperlihatkanku dunia baru untukku ditempatku dengan mata itu.
Bersama dengan cintaku.
IBUMU…
Sungguh sebuah penyesalan yang amat sangat apabila kita mendapati ibu kita meninggal tetapi kita belum berbuat baik ataupun memberikan keinginan yang di inginkan ibu kita.
“Seseorang bertanya kepada Rosulullah -sholallahu ‘alaihi wasallam- : siapakah orang yang paling berhak untuk saya berbakti kepadanya? beliau menjawab : ibu kamu, kemudian ibu kamu, kemudian ibu kamu, kemudian ayah kamu.” (Alhadits)
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.” (QS Luqman : 14)
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (QS Al Israa’ ; 23)
Mudah-mudahan Allah menjaga kita dari perjalanan cerita Kisah Ibu Buta dan Anaknya, dan mudah-mudahan Allah menjadikan kita semua orang yang selalu berakhlaqul karimah terhadap orang tua kita